Langgur – Soinnews.com – Siapakah MSU?…….MSU adalah akronim dari nama Martinus Sergius Ulukyanan, Putra asal Desa Hollat, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara.
Lahir pada tanggal, 26 Mei 1966 Ia adalah putra asli Kei, yang kurang lebih, 30. Tahun meniti karir di Papua Tengah, kabupaten Puncak Jaya.
Siapakah MSU Menurut Bupati Kabupaten Puncak Jaya Periode 2017-2022. ?
Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM, Mantan Bupati Kabupaten Puncak Jaya, dalam keterangannya menjelaskan MSU adalah salah satu ASN yang bekerja di puncak jaya.
Atas kinerja yang baik, maka melalui kebijakan kepala Daerah MSU diangkat menjadi Sekertaris KPU kabupaten Puncak Jaya.
Selama masa kerja sebagai sekertaris KPU, selalu baik, hubungannya dengan pimpinan serta staf KPU juga sangat baik.
Selain di internal KPU, kata Mantan Bupati periode 2017-2022 itu bahwa, Hubungan MSU dengan seluruh partai Politik di puncak jaya juga sangat baik, tidak pernah terdengar beliau berpihak pada partai politik tertentu,, atau kandidat tertentu.
Satu hal yang dapat diakui oleh mantan bupati ini tentang MSU ialah, selama menjabat sebagai sekertaris KPU, tidak ada tuntutan masyarakat baik itu melalui media sosial maupun datang secara langsung berupa demo untuk menuntut hal-hal mereka.
Terobosan apa saja yang sudah dilakukan MSU semenjak berkarya di Kabupaten Puncak Jaya?
Soal Terobosan kata Yuni Wonda, MSU berhasil memperkerjakan anak Asli Kabupaten Puncak Jaya sebagai tenagaHonorer untuk memperbantukan KPU, tentu itu diluar aturan, namun Kebijakan itu diambil dengan berkoordinasi ke pemerintah Daerah, untuk penganggaran dan pembiayaannya.
Terobosan lain lagi yakni, Kabupaten Puncak jaya setiap kali pemilu selalu menggunakan sistim noken dan ribut, tapi MSU biasanya melakukan mediasi-mediasi, atau pendekatan-pendekatan persuasif lainnya terhadap toko-toko masyarakat setempat, sehingga akhirnya pemilu berjalan dengan aman damai.
Lantas Bagaimana pendekatan MSU dengan Masyarakat Puncak Jaya ?
Selama bertugas, pelayanannya tidak berpihak pada kelompok, oknum-oknum, atau partai politik tertentu, sehingga hubungannya selalu baik sama semua pihak.
Selain itu dalam lingkungan kerjanya tidak pernah melakukan tindakan-tindakan atau kebijakan yang merugikan stafnya maupun masyarakat sekitar, sehingga dihadapan staf dan masyarakat beliau adalah orang baik.
Harapan Mantan Bupati Puncak Jaya.
Pak Martinus adalah putra asli Maluku Tenggara, yang hanya keberadaannya selama ini mengabdi di Papua.
Saya sangat berharap kehadiran beliau bisa meneruskan kinerja yang pernah dilakukan di kabupaten Puncak Jaya yakni tidak membedakan kelompok, Agama, suku, ras, tetapi masyarakat di jadikan sebagai satu yakni Masyarakat Maluku Tenggara. *JR01*